Travel

Sejarah Masjid Cut Meutia di Jakarta, Sempat Ingin Dirobohkan

Akrab Markas Gondangdia, Jakarta Inti, terdapat satu surau yang ada di margin adimarga gala sama rumah adiluhung warisan kurun Belanda. Surau Cut Meutia namanya.

Di Surau Cut Meutia, anda bakal menilik komposisi individul Belanda bersatu sama kompetensi kaligrafi Selam. Berbagai macam esai Arab ketara mendekorasi bilik surau yang tegak.

Daerah amalan yang terwalak di Bulevar Halaman ladang Cut Meutia Cetakan 1, Jakarta Inti, itu mengamankan cerita jenjang dari kurun penaklukan, keleluasaan, engat demi ini. 

“Sejarahnya sangat panjang, dari zaman kolonial, kemerdekaan, revolusi, reformasi, sampai sekarang Masjid Cut Meutia sudah melewati masa-masa perubahan Indonesia,” kaul pengawas surau Derisman, demi ditemui di situs, Sabtu (1/4/2023).

Arah kiblat Masjid Cut Meutia yang dibuat miring 15 derajatKompas.com/Wasti Samaria Simangunsong Kiblat orientasi Surau Cut Meutia yang dibuat berong 15 harkat

Menariknya, lantaran bagunan dari mula enggak dirancang bagai bekas amalan, sedemikian itu dijadikan surau kiblat orientasi di dalamnya pantas dibuat dibuat berong 15 harkat dari iringan pemisah rumah.

Begitu prima dibangun, wisma yang dahulu pula disebut Balai Boplo ini awalnya berfaedah bagai biro divisi komposisi Belanda bergelar N.V. De Bauploeg yang beres dibangun musim 1912.

“Dulu sebelum menjadi masjid, gedung ini dinamakan Gedung Boplo kalau orang Belanda bilang, tujuannya sebagai kantor pusat dari perusahaan New Gondangdia, semacam perusahaan perumahan di kawasan Menteng sekitar, itu dibangun dari tahun 1910,” terangnya.

Baca :  Panduan Lengkap Wisata ke Pantai Maju PIK, Aturan hingga Tips

Related Articles

Back to top button