Travel

4 Fakta Melasti Pada Rangkaian Nyepi, Makna hingga Lokasi Pelaksanaan 

Bani Adam Hindu bakal kenang Hari Awam Meditasi Musim Gres tonggak 1945 di Paru-paru (22/3/2023) yang akan datang (waktu). Cela satu hasil merangkai memberikan sambutan Hari Awam Meditasi sama dengan imtihan Melasti yang digelar di hari ini, Ahad (19/3/2023). 

Datuk Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Distrik Banten, Ida Apik Kecil Wiratmaja menjelaskan, hikmah Hari Awam Meditasi sama dengan hasil merangkai imtihan keterangan dekat Musim Gres tonggak belah anak Adam Hindu.

“Lega hakekatnya Hari Meditasi sama dengan hasil merangkai imtihan dalam kerangka keterangan dekat warsa kontemporer tonggak belah anak Adam Hindu,” cerita Ida Apik akan Kompas.com, Selasa (14/3/2023).

Kenang-kenangan warsa kontemporer sebagai paksa belah anak Adam Hindu buat menjalankan catatan arah hayat sepanjang setahun ke buritan. Sehabis menjalankan catatan badan, anak Adam Hindu diharapkan sebagai batang tubuh yang bagusnya dalam warsa yang akan datang (waktu).

Ida Bagis menjelaskan, terdapat catur hasil merangkai dalam Hari Awam Meditasi, melingkupi Melasti, Tawur Kesanga, Meditasi, lalu Ngembak Genis.

“Hasil merangkai pengawalan Meditasi membelokkan enggak dilaksanakan sama catur jenjang aktivitas, yang secara totalitas baku tergantung lalu melahirkan satu keakuran genap, yang memanggul diktum elementer Meditasi,” jelasnya.

Ilustrasi umat Hindu yang tengah melaksanakan upacara Melasti di Pantai Purnama, Kabupaten Gianyar, Bali.Limbung. Shutterstock/BanGhoL Coretan anak Adam Hindu yang para melakukan imtihan Melasti di Landai Bulan, Kabupaten Gianyar, Bali.

Alasan Melasti

Melasti, ataupun disebut saja sama Melis ataupun Mekiis, melahirkan ritus perdana dalam hasil merangkai Hari Awam Meditasi. Bersama-sama fakta-fakta imtihan Melasti kaya dihimpun Kompas.com.

1. Hikmah Melasti 

Ida Apik menjelaskan, Melasti melahirkan kirab kejiwaan keimanan yang berniat buat memberkati kosmos.

Baca :  5 Tips Wisata ke Menara Pandang Saujana TMII, Datang Sore Hari

“Melasti sama dengan kirab kejiwaan keimanan bagaikan jalan pengudusan kosmos dari sekalian kenakalan lalu kedurjanaan efek aliterasi daulat sepanjang satu warsa yang asak sama perkomplotan, bualan, dorongan hati, lalu beragam bidang minus manusiawi,” jelasnya.

Arak-arakan tenyucian kosmos yang disebutkan sebelumnya, dilanjutkan sama penyaringan badan anak Adam.

“Menjadi tiap individu kudu memberkati badan lalu lingkungannya, lantaran situasi yang disebutkan sebelumnya bakal memanggul aktualisasi Meditasi ataupun senyap yang disebutkan sebelumnya,” tambahnya.

Dihubungi terbagi, Datuk Paruman Walaka PHDI Bali, I baginda Ngurah Sudiana ngomongin, imtihan Melasti melahirkan kirab pengudusan bhuana fadil ataupun kosmos. Kesempatan baik Melasti saja sebagai impian anak Adam Hindu buat hayat yang bagusnya yang akan datang (waktu).

“Sama melakukan imtihan Melasti ke samudra ataupun asal usul minuman, secara asosiatif buat membabas semua sampah adam lalu kegetiran anak Adam ke samudra, juga minta tirta amerta ataupun hayat akan Batari Baruna bagaikan administrator samudra biar anak Adam dianugerahkan membesar dasar, bahagia, jauh nyawa, lalu sejahtra,” bayan I baginda Ngurah Sudiana.

 
 
 

 
 
View this post on Instagram

 
 
 
 

 
 

 
 
 

 
 

A post shared by Kompas.com (@kompascom)

Related Articles

Back to top button