Otomotif

Apakah Airbag Punya Masa Kedaluarsa?

Parak semua otomobil edisi kontemporer telah dilengkapi airbag. Fitur keamanan mualim lalu pembonceng di kamar ini melambangkan anasir kiap mobil-mobil di Butala Larutan.

Secara teknis, airbag berbuat memakai inflator ilmu pasti sama amonium nitrat bagai pasal. Kentut yang gampang lalu berat acap amblas ini bakal berkembang saat mengejawantahkan beringsang efek dipicu inflator.

Menilik komposisi kerjanya yang andalkan angin bagai developer rajut alarm. Berdiri interogasi apakah airbag mengantongi baya dengan maupun era habis waktu?

Airbag bekerja menggunakan inflator kimia dengan amonium nitrat sebagai pemicunya. Gas yang mudah dan sangat cepat menguap ini akan mengembang ketika menghasilkan panas akibat dipicu inflator. Klise: Peugeot Airbag berbuat memakai inflator ilmu pasti sama amonium nitrat bagai pemicunya. Kentut yang gampang lalu berat acap amblas ini bakal berkembang saat mengejawantahkan beringsang efek dipicu inflator.

Rafi’i Sinurat, empu pabrik Astra Peugeot di Sunter, Jakarta Melantaskan, ngomongin, ala dasarnya airbag sebenarnya mempunyai era kedaluarsa tetapi sepanjang belum dipakai dapat abadi sampai berabad-abad.

“Jikalau blengok peraturan yang terdapat di Peugeot, era klise airbag di semua versi Peugeot kira-kira 10 tahunan. Sekalipun andaikan lebih era yang disebutkan sebelumnya lalu keadaan airbag lagi agus, dan sampai-sampai anasir ini malar dapat berguna andaikan dibutuhkan,” celoteh Rafi’i dalam penjelasan benar, Kamis (25/5/2023).

Baca :  Masalah Airbag, Toyota Corolla Cross Kena Recall

Rafi’i ngomongin, adanya era expired maupun nyawa dengan lantaran developer airbag mengunakan amonium nitrat bagai pasal meledaknya gelembung atmosfer. Sehingga bertepatan waktu berlayar barangkali derajat angin bakal menciut kemampuannya.

Sekalipun fitur keamanan ini didesain pengusaha pemanufaktur enggak gampang abnormal lalu bisa digunakan dalam waktu periode. Walaupun begitu faktanya bertepatan berjalannya waktu, amonium nitrat bakal alamiah keburukan.

“Terlebih jika ditempatkan di daerah beriklim tropis dan memiliki kelembaban tinggi seperti Indonesia, di mana zat ini akan lebih cepat rusak dibanding daerah beriklim dingin dan kering,” kata Rafi’i.

“Walaupun begitu yang butuh diingat buat pengambil otomobil. Lantaran Airbag cuma bagai fitur aksesori maupun Supplemental Resistant System (SRS), sebenarnya tak mengekor cuma ala alat ini. Masinis lalu pembonceng malar gunakan celana dalam alarm,” celoteh doi.

Related Articles

Back to top button